Dewasa ini
perkembangan teknologi semakin
maju begitu-pun juga
dengan printer, semakin
maju dan semakin
canggih. Istilah “Printer”
kerapkali digunakan untuk
menyebutkan alat cetak
yang terhubung dengan
komputer. Namun apakah
sebenarnya yang disebut
dengan printer itu?? Dalam
bahasa teknologi informatika
printer disebut sebagai
peripheral pendukung komputer
sekaligus output peripheral
komputer. Arti peripheral
itu sendiri adalah
semua perangkat yang
terhubung dengan komputer. Jadi jika
ada yang mengatakan
printer adalah alat
cetak yang terhubung
dengan komputer itu
adalah benar. Jadi
printer adalah output
device berupa hardware
yang berfungsi untuk
mencetak tulisan, gambar,
dan tampilan lainnya
dari komputer ke
atas kertas atau
media lain yang
memungkinkan.
Teknik cetak-mencetak ini
sudah dilakukan secara
sederhana pada abad
ke-14 di China.
Namun perkembangan cetak-mencetak di
China ini tidak
sehebat perkembangan di
Eropa, hal ini
dikarenakan faktor alphabet.
Di saat terjadi perkembangan budaya
yang sangat pesat
di Eropa seorang
tukang emas dan
usahawan asal Jerman,
Johannes Guternberg berhasil
mengubah teknik mencetak
secara revolusioner. Penemuan mesin
cetak pada millenium
yang lalu ini
memungkinkan alkitab jadi
buku pertama yang
diproduksi secara massal.
Di era
ini, terdapat banyak
sekali jenis printer. Namun yang
akan dibahas disini
terbatas pada Dot
Matrix Printer, Inkjet
Printer dan Laser
Printer saja. Berikut
ini garis besarnya :
1.
Dot
Matrix Printers
Dot Matrix
Printer termasuk printer
impact. Diantara Laser
printer dan Inkjet
printer Dot Matrix
Printer adalah yang
paling sederhana. Jenis
printer Dot Matrix
menggunakan pita sebagai
alat percetakan, printer
jenis ini mencetak
karakter dengan cara
menekankan jarum/pin pada pita
tinta. Setiap pin
menghasilkan titik, dan
kombinasi titi-titik ini akan
membentuk karakter atau
ilustrasi. Karenanya, hasil
outputnya kasar dan
kurang bagus. Awal
mulanya printer Dot
Matrix mempunyai 9
pin saja (artinya dalam
satu huruf dicetak
dengan kombinasi 9
titik), namun dalam
perkembangannya printer Dot
Matrix mempunyai semakin banyak
pin, yakni 24
pin bahkan ada
yang 48 pin.
Jumlah pin yang
semakin banyak membuat
hasil semakin halus.
Beberapa dari jenis
ini mempunyai kecepatan
500 cps (character
per second). Printer
dengan resolusi yang
masih sangat rendah
ini dapat mencetak
dokumen tembusan, biasanya
digunakan untuk membuat
kwitansi, bon, slip
gaji, wartel dan
dokumen keuangan lainnya.
Cara kerja :
Jarum/pin dengan panjang satu inci dibariskan dalam satu kolom yang nantinya akan menciptakan pola titik-titik dengan cara menggerakkan printhead menyamping ke kanan ke seberang halaman dalam kenaikan yang sangat kecil. Pin tersebut akan menjepit/menitik pita tinta dan menutupi kertas pada suatu waktu tertentu. Kekuatan yang mendorong ini datang dari tarikan magnetis dari gelang kawat kecil (Solenoid) yang diberi tenaga pada situasi tertentu. Isyarat dikirim pada selonoid diprogamkan ke dalam printer untuk masing-masing karakter, dan menterjemahkan informasi yang dikirim ke komputer (karakter yang mana untuk dicetak).
Kelebihan :
a.
Dapat mencetak
rangkap sekaligus
b.
Dapat mencetak
pada ukuran kertas
yang lebar
c.
Biaya printer
dan tinta (pita) murah, ditengah perkembangan
printer yang semakin
maju printer Dot
Matrix masih terus
diproduksi karena jenisnya
yang terkenal “bande;” ( awet).
d.
Pita printer
Dot Matrix lebih
murah dibanding dengan
toner (tinta) untuk printer
Laser dan Inkjet.
e.
Jenisnya sangat
bervariasai, mulai dari
non color sampai
yang color. Untuk
yang color digunakan
pita (karbon/ribon) khusus
yang mempunyai empat
warna, yaitu hitam,
biru, merah, dan
kuning.
Kelemahan
:
a.
dpi (dot
per inch) dan
ppm (page per
minute) rendah, resolusinya
rendah
b.
Geraknya sangat
lamban
c.
Hanya dapat
mencetak beberapa jenis
font saja
d.
Warna yang
dihasilkan terbatas, tidak
bervariasai
e.
Ketika sedang
mencetak suaranya cenderung
keras/ berisik
f.
Kualitasnya kurang
baik, karena hasilnya
akan terlihat seperti
titik-titik yang saling
terhubung.
Contoh
:
Printer
produksi Epson LX-300,
LX-800 dan FX-1100.


2.
Inkjet Printer
Inkjet
printer yang merupakan
printer non-impact ini
mulai diperkenalkan pada
tahun 1984. Pada
tahun itu, penerimaan
system ini tidak
menjadi ketergantungan seperti
sekarang. Dengan adanya
inkjet printer ini
menggantikan printer system
dot matrix. Selang
beberapa waktu setelah itu,
pabrik-pabrik printer mulai
mengkonsepkan teknologi inkjet.
Lalu metode itu
baru tersebar luas
pada era 90-an.
Perkembangan ink cartridge
patut diacungi jempol,
karena kemampuannya yang
mampu mencetak di
atas berbagai jenis
dan ukuran kertas entah
itu hitam-putih ataupun
gambar serta photo
berwarna. Tugas pencetakan
dokumen atau lain
sebagainya lebih banyak
menggunakan printer inkjet
karena lebih dipercaya
dapat mencetak dengan
hasil yang lebih
bersih daripada pita
atau pengisian toner
cartridge.
Inkjet
printer menggunakan tinta
untuk mencetak dengan
menggunakan teknologi dor on demand
yaitu dengan cara
memancarkan tinta pada
lembaran kertas melalui
nozzle atau lubang
pipa yang sangat
kecil (proses penyemprotan
diatur oleh komputer).
Teknologi lain yang
dikembangkan oleh produsen
printer seperti Canon
dan HP adalah
dengan menggunakan panas.
Panas tersebut dapat
menghasilkan gelembung-gelembung tinta
sehingga bila semakin
panas akan semakin
menekan tinta ke
nozzle yang ditentukan
dan tercetak pada
kertas. Diapun dapat
mencetak dalam ukuran
kertas yang sangat
besar, resolusi printer
jenis inkjet sekarang
ini dapat mencapai
5760x1440 dpi sehingga
hasil teks dan
grafiknya berkualitas tinggi. Namun
hasil cetakan membutuhkan
waktu yang lebih lama
untuk kering. Sedangkan
kecepatan mencetak jumlah
halaman tidak sama
karena tergantung pada merk
printer inkjet itu
sendiri.
Untuk
penempatan dan pengisian
tintanya dapat dimodifikasi
dekan teknik infus,
yaitu dengan menambahkan
tabung tinta khusus
pada bagian luar
printer dan disambungkan
dengan selang kecil
untuk dihubungkan pada
pencetak di mesin
printer.
Kelebihan
:
a.
Dpi dan
ppm lebih tinggi
dari dot matrix (minimal 300dpi)
b.
Lebih mudah
mencetak gambar dan
warna
c.
Kemampuan mencetak
sampai kertas yang
lebar dengan kualitas
baik
a.
Waktu mencetak
lebih panjang/lama
b.
Biaya operasionalnya lebih
mahal
c.
Tidak dapat
mencetak rangkap
3.
Laser Printer
Printer
laser ini menggunakan
teknologi yang sama
dengan mesin fotocopy
yakni dengan menggunakan
photographic drum namun
dapat menghasilkan teks
dan grafik dengan
kualitas sangat tinggi.
Printer dengan kecepatan
tinggi kali pertama
dikembangkan pada tahun 1953
oleh RemingtonRand yang digunakan di
UNIVAC computer. Sebelumnya
pada tahun 1938,
Chester Carlson memperkenalkan sistem
cetak basah yang
disebut electrophotography yang
kemudian hari dinamakan
Xerox. Xerox ini
kemudian terus dikembangkan
menjadi teknologi printer
laser printer laser
yang sesungguhnya dinamakan
EARS dan dikembangkan
di Xerox Palo
Alto Research Center.
Dimulai pada tahun 1969
dan diselesaikan pada
bulan November di
tahun 1971. Teknologi
copy Xerox diadopsi
menjadi printer laser
oleh seorang ahli
Xerox yang bernama
Gary Starkweather. Produk
printer laser yang
pertama dari Xerox
bernama Xerox 9700
berteknologikan xerographic laser
dirilis pada tahun
1977. Sedang IBM
memulai teknologi ini
dengan IBM 3800
yang dipasang pertama
kali di kantor
pusat akunting di
F.W.Woolworht’s North American
data Center di
Milwaukee, Winconsin pada
tahun 1976. IBM
3800 ini adalah
industri pertama system
printer kecepatan tinggi
(mengkombinasikan teknologi laser
dan electrophotography). Kemudian
HP (Hewlett Packard)
memperkenalkan LaserJet 4
yang terkenal pada
tahun 1992 (menggunakan resolusi
600x600 dpi).
Laser
printer sudah menggunakan bubuk
dan pencetakan dengan
infra merah. Kecepatan
pencetakannya pun sangat
tinggi, bahkan mesin
kelas rendah dari
golongan ini masih
lebih cepat dari
pada kedua printer
yang sebelumnya. Kecepatan
minimalnya adalah dua
kali kecepatan printer
inkjet. Dan karena
hasil outputnya yang
memuaskan, maka printer
jenis ini sangat
cocok digunakan untuk
pelbagai pencetakan. Pilihan
huruf (style ataupun
bentuk huruf bersangkutan)
yang dimiliki-pun beragam.
Proses pencetakannya dilakukan
dengan memfokuskan gambar
yang akan dicetak
titik per-titik yang
dilakukan oleh semi
conductor laser.
6
langkah proses kerja
printer laser yaitu :
1.
Cleaning ; ketika
teks telah dicetak
diatas kertas dan
drum terangkat ke
atas untuk membersihkan
toner yang tersisa
dari drum.
2.
Conditioning
; membersihkan teks
yang tersembunyi dalam
drum untuk menerima
teks berikutnya.
3.
Writing ; menulis
teks dari drum
ke kertas menggunakan
sinar laser.
4.
Developing ; meletakkan
tulisan tersembunyi ke
dalam drum
5.
Transfering
; menempelkan toner
ke dalam teks
tersembunyi dalam drum
untuk dikirim ke
kertas.
6.
Fusing ; untuk
memanasi toner yang
diletakkan pada kertas agar
melekat dengan kuat.
Kelebihan :
a.
Dpi dan
ppm sangat tinggi.
b.
Efisien untuk
mencetak hitam putih.
c.
Kapasitas warna
lebih banyak dibanding
printer indoor lainnya
d.
Daya
cetaknya cukup banyak,
bisa mencapai lebih
dari 10 lembar
per-menit.
e.
Hasil cetakan
cepat kering.
f.
Kualitas cetakannya
bagus.
g.
Hasil cetakannya
rapi.
h.
Pilihan huruf
(style, bentuk) sangat
beragam.
Kekurangan :
a.
Harganya cukup
mahal.
b.
Harga cardridgenya
cukup mahal, hingga
800ribu rupiah.
c.
Tidak dapat
digunakan terus-menerus.
d.
Tidak bisa
melakukan isi ulang
tinta secara manual.
e. Biaya operasional tinggi.
e. Biaya operasional tinggi.
Terimakasih unt pembahasan tentang perkembangan dunia teknologi. Semoga blognya tambah rame. Salam kenal. Maaf Numpang promo pak kali aja ada yang cari 'service printer panggilan surabaya' . terimakasih pak admin.
ReplyDelete